Cara Menghindari Pergaulan Bebas, Sebelum Terlambat!

  • Damai
  • Sep 27, 2022

Di era di mana pergaulan bebas semakin tidak terkontrol, mengetahui cara menghindari pergaulan bebas menjadi sangat penting. Hal ini utamanya berlaku bagi anak remaja sebagai kelompok usia yang paling rentan terjerumus ke dalam pergaulan bebas tersebut, pun tak lupa para orang tua. Mengingat dampak pergaulan bebas sangat berbahaya, mari simak informasi berikut ini guna meningkatkan kewaspadaan.

Apa Itu Pergaulan Bebas?

Pergaulan bebas umumnya diasosiasikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang mana tindakan tersebut melebihi batas nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Pada lingkup tatanan sosial dan budaya Indonesia, pergaulan bebas merujuk pada sejumlah tindakan seperti: Seks pranikah Konsumsi narkoba Konsumsi alkohol Remaja adalah golongan usia yang berpotensi menerapkan gaya hidup bebas, utamanya seks pranikah.

Survei yang dilakukan Center for Diseases Control and Prevention pada tahun 2011 menemukan sekitar 33 persen remaja AS pernah melakukan hubungan seks pranikah. Gejolak muda yang ditandai dengan tingginya rasa ingin tahu alias ‘penasaran’ menjadi alasan mengapa remaja mudah sekali untuk masuk ke dalam perangkap pergaulan bebas.

Cara Menghindari Pergaulan Bebas (Panduan Orang Tua ke Anak)

Mayoritas anak-anak yang terjerumus ke lembah pergaulan bebas disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tuanya. Oleh sebab itu, merupakan suatu kewajiban bagi para orang tua untuk senantiasa mengawasi putra dan putrinya agar jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma dan merugikan dirinya sendiri. Berikut adalah panduan cara menghindari pergaulan bebas yang bisa Anda terapkan pada anak.

1. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak

Komunikasi adalah kunci utama di segala aspek relasi sosial, tak terkecuali relasi di dalam keluarga antara orang tua dengan anak. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak juga menjadi cara mencegah pergaulan bebas. Sesibuk apapun diri Anda dengan urusan kantor, dan sang buah hati dengan urusan sekolahnya, usahakan untuk meluangkan waktu (misalnya malam hari sebelum tidur) bersamanya guna menjaga komunikasi tetap berjalan baik. Anda bisa menanyakan apa saja kegiatannya hari ini di sekolah, dengan siapa saja ia bermain, dan sebagainya. Pastikan untuk membangun suasana pembicaraan yang cair alih-alih kaku apalagi intimidatif. Hal ini agar anak bisa benar-benar terbuka dengan Anda. Setelah itu, berikan pengertian kepadanya seputar fenomena pergaulan bebas beserta dampak negatifnya bagi kehidupan.

2. Awasi Pergaulan Anak Sehari-hari

Cara menghindari pergaulan bebas pada anak selanjutnya adalah mengawasi pergaulannya sehari-hari. Bukan bermaksud mengekang atau membatasi, Anda hanya perlu untuk mengawasi dengan siapa saja ia bermain. Terlalu mengekang juga tidak baik karena semakin dikekang, anak dikhawatirkan akan semakin memberontak. Anda bisa menjalin relasi dengan teman-teman sepermainan anak guna semakin mengenali siapa saja orang-orang yang ada di sekitarnya sehari-hari. Dengan begitu, pengawasan menjadi lebih efektif.

3. Edukasi Seks Sejak Dini

Usia remaja memang menjadi masa di mana seorang anak mulai ‘penasaran’ dengan sesuatu yang berbau seksual. Namun tidak perlu khawatir karena sesungguhnya ini merupakan suatu kewajaran dalam periode pubertas. Alih-alih cemas, memberikan edukasi tentang seks kepada anak adalah cara mencegah pergaulan bebas datang kepadanya. Singkirkan pola pikir bahwa seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan apalagi kepada anak-anak.

Memilih untuk diam soal seks kepada anak hanya akan membuat anak tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang seks. Dikhawatirkan, ia akan mencari tahu sendiri lewat pelbagai media seperti media sosial, situs internet, hingga teman sepermainan. Hal inilah yang lantas berpotensi menyebabkan anak terjerumus ke dalam perilaku seks bebas. Pendidikan seks sejak dini penting untuk diberikan. Tak hanya sebagai cara menghindari pergaulan bebas itu sendiri, edukasi seks kepada anak bertujuan untuk membuatnya mengerti bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi, pun mencegah ia mengalami tindakan pelecehan seksual yang semakin marak terjadi.

Related Post :